Rontgen Gigi Panoramic di Parahita Diagnostic Center Banyuwangi
2 Agu 2017
komentar
kebanyuwangi.com | Gigi merupakan alat yang sangat penting untuk mendukung kehidupan kita, gigi memiliki peran untuk mengunyah dan merobek setiap makanan yang akan kita makan, gigi juga memiliki nilai estetika yang sangat menunjang penampilan seseorang, tidak jarang orang yang melakukan operasi gigi untuk memperbaiki bahkan memperindah gigi demi penampilan
Fungsi gigi sebenarnya adalah alat untuk menghaluskan makanan sebelum dimasukkan ke pencernaan untuk diambil zat dan vitamin kemudian disalurkan ke seluruh tubuh sedangkan sisanya berupa ampas dibuang berupa feces.
Gigi orang Dewasa menurut Alodokter.com sejumlah 32 buah gigi, dengan rincian sbb :
Berbagi Pengalaman
Pada artikel ini saya ingin berbagi pengalaman saya tentang gigi bungsu / geraham bungsu yang mungkin sudah pernah anda alami atau bahkan sedang anda alami saat ini, pada umumnya gigi geraham tumbuh pada usia 18 tahun atau mungkin ada yang tumbuh lebih dulu dari usia yang diprediksi.
Gigi geraham bungsu saya muncul pada saat saya kuliah semester 6, awalnya fine - fine aja karena masih baru tumbuh dan tidak ada keluhan apapun, jadi saya acuh saja, berfikir bahwa nanti posisi gigi akan menyesuaikan pada gigi yang lain
Selang beberapa bulan tepat semester 7 muncullah sedikit keluhan, setelah gosok gigi iseng -iseng berkaca eh gigi geraham bungsu yang muncul salah menghadap, seharusnya gigi tersebut menghadap ke atas justru menghadap ke depan, akhirnya gigi tersebut mendorong gigi yang ada didepannya tapi santai masih belum ada keluhan sakit berfikir nanti juga akan berubah
Tereng akhirnya saya wisuda, dan pulanglah ke kota Banyuwangi tercinta yang merupakan tanah kelahiran saya, saya sendiri adalah orang asli banyuwangi keturunan suku osing dan lincah bebahasa osing hehe sedikit perkenalan, Saya bekerja di salah satu Bank Swasta yang pemiliknya juga memiliki statsiun Televisi yang acaranya hitam putih, dan MTMA.
Kembali ke gigi lagi ya. Gigi geraham bungsu yang jarang saya perhatikan ternyata bolong, sedikit sih, karena waktu kerja yang sangat sibuk saya lupa merawat gigi untuk ditambal, kalau sikat gigi sudah sesuai anjuran Dokter ya kawan 2x dalam sehari yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur, yah akhirnya menyesal gigi terlanjur lebih besar dan mendorong gigi didepannya yang akhirnya menyebabkan saya sering pusing
Cek Gigi#1
Selang satu tahun saya pindah bekerja, dan kesempatan merawat gigi sangat leluasa karena jam kerjanya tidak terlalu panjang jadi saya bisa cek gigi kapanpun saya mau, so saya gunakan kesempatan ini untuk pergi ke dokter gigi untuk mengecek gigi geraham yang sudah terlanjur bolong. siang pulang kerja jam 14.00 saya mampir ke dokter gigi, karena saya berniat mencabut gigi rasa takutpun muncul keringat dingin keluar sebab gigi yang dicabut posisinya salah dan dengar - dengan jika posisi salah harus dilakukan operasi kecil, ya namanya operasi ya pasti serem.
Next saya cerita ke Dokter bahwa gigi saya sakit dan sudah bolong, tapi pada saat cek gigi ke dokter ini saya tidak sakit, lalu diukurlah tekanan darah dan duduk di kursi pencabutan gigi, Dokterpun menyuruh saya membuka mulut kemudian menyalakan lampu lalu di cek, semprot disemprot lalu dokter berhenti memeriksa dan mengatakan, "Dek gigimu gag bisa dicabut, posisinya salah jadi harus dibedah" alamak benar apa yang saya dengar sebelumnya, jadi saya urungkan niat saya karena saya memang tidak menyiapkan dana, dana operasi tersebut sampai dengan 1,5jt. ya saya pikir nanti sajalah nunggu dana kumpul
Singkat cerita saya kecewa karena tidak segera mencabutnya waktu itu, sejak cek ke dokter selang satu tahun saya baru mengecek ulang, ternyata gigi makin parah selain itu sering bau mulut yang menambah rasa percaya diri berkurang.
Cek Gigi Ke#2
Karena keluhan sudah banyak dan gigi sudah sering berdarah, bau mulut, dan susah mengunyah, saya berniat pergi ke puskesmas untuk mencabut gigi tersebut dan ternyata setelah dari puskesmas saya dibuatkan rujukan ke RSUD. Blambangan Banyuwangi, sebab diagnosa dokter gigi tidak bisa dicabut karena keterbatasan peralatan di Puskesmas,
Pada hari itu juga saya pergi ke RSUD. Blambangan Banyuwangi dan melakukan pendaftaran sesuai arahan dengan membawa, KTP, Kartu BPJS, dan surat rujukan dari puskesmas, di foto copy 2 kali, kemudian menunggu antrian yang sudah diambil sebelumnya.
Setelah registrasi berhasil saya pergi ke Poli Gigi RSUD. Blambangan, dari poli gigi saya di periksan dan ditanya - tanya seputar gigi saya, saya menceritakan histori gigi tersebut dengan singkat padat, ternyata dokter tidak mencabut langsung gigi saya saya diminta melakukan foto Rontgen dengan diberi rujukan dari RSUD. Blambangan, karena di RSUD. foto Rontgen tidak tersedia, Dokter mengatakan bahwa saya harus Rontgen ke Parahita Diagnostic Center Banyuwangi
Rontgen Gigi Panoramic di #Parahita Diagnostic Center
Selang beberapa hari tepat hari Sabtu 15 Juli 2017 pukul 16.00 WIB saya pergi ke Parahita Diagnostic Center Banyuwangi di Parahita di Jl. Basuki Rahmat 154-156 Lateng, Banyuwangi. telp (0333) 410 099 untuk melakukan Rontgen, disambut oleh CS sebut saja Mbak Shinta saya mengatakan maksud dan tujuan saya ke Parahita Diagnostic Center dengan menyerahkan surat rujukan, kemudian dilakukan registrasi dengan menyerahkan KTP dan No. Hp lalu disebutkan Biaya Rontgen di Parahita sebesar Rp. 163.000 biaya tersebut adalah untuk Rontgen Panoramic
Setelah melakukan pembayaran saya menunggu giliran untuk di Rontgen kebetulan sekali pas sepi, saya masuk ke ruangan Rontgen dan diminta untuk berdiri pada sebuah alat dan menggigit plastik dengan dipandu petugas, saat dilakukan Rontgen tidak berasa apa -apa hanya alat yang dipakai tersebut berputar seperti scanner printer, dan selesai
Sementara petugas mencetak hasil saya menunggu, setelah hasil tercetak saya dipanggil lagi dan petugas menyerahkan hasil Rontgen, akhirnya Rontgen selesai. oh ia hasil Rontgen ini juga bisa di cek di www.labparahita.com
Saya melihat hasil Rontgen ternyata benar gigi saya salah menghadap, buka ke atas melainkan kedepan dan merusak gigi depan
Cek Gigi Ke#3
Dengan membawa Hasil Rontgen saya kembali ke RSUD. Blambangan tanggal 17 Juli 2017 untuk menyerahkan Hasil Rontgen dan membuat janji untuk dilakukan pencabutan gigi, Dokter mengatakan bahwa gigi harus dicabut dua - duanya karena sudah rusak parah, mau bagaimana lagi saya setuju untuk mecabutnya, pencabutan akan dilakukan tanggal 01 Agustus 2017 pada hari selasa.
Untuk menghindari ke jenuhan membaca saya membagi tulisan ini dalam dua bagian di Cabut Gigi Dua Sekaligus di RSUD. Blambangan
*Biaya Rontgen di parahita mungkin saja bisa berubah
Fungsi gigi sebenarnya adalah alat untuk menghaluskan makanan sebelum dimasukkan ke pencernaan untuk diambil zat dan vitamin kemudian disalurkan ke seluruh tubuh sedangkan sisanya berupa ampas dibuang berupa feces.
Gigi orang Dewasa menurut Alodokter.com sejumlah 32 buah gigi, dengan rincian sbb :
Nama Gigi
|
Jumlah
|
Posisi
|
Gigi seri
|
8 Buah
|
Terletak ditengah deretan Gigi, 4 buah gigi depan di rahang atas dan bawah
|
Gigi taring
|
4 Buah
|
Terletaj di sebelah gigi seri, fungsi merobek makanan
|
Gigi geraham
|
8 buah
|
Terletak dibelakang, fungsi menghaluskan makanan
|
Gigi premolar
|
8 buah
|
Terletak diantaragigi taring dan gigi geraham
|
Gigi bungsu/ geraham
bungsu
|
4 buah
|
Tumbuh pada usia 18 tahun, gigi ini biasanya
mengganggu gigi lain didepannya
|
Berbagi Pengalaman
Pada artikel ini saya ingin berbagi pengalaman saya tentang gigi bungsu / geraham bungsu yang mungkin sudah pernah anda alami atau bahkan sedang anda alami saat ini, pada umumnya gigi geraham tumbuh pada usia 18 tahun atau mungkin ada yang tumbuh lebih dulu dari usia yang diprediksi.
Gigi geraham bungsu saya muncul pada saat saya kuliah semester 6, awalnya fine - fine aja karena masih baru tumbuh dan tidak ada keluhan apapun, jadi saya acuh saja, berfikir bahwa nanti posisi gigi akan menyesuaikan pada gigi yang lain
Selang beberapa bulan tepat semester 7 muncullah sedikit keluhan, setelah gosok gigi iseng -iseng berkaca eh gigi geraham bungsu yang muncul salah menghadap, seharusnya gigi tersebut menghadap ke atas justru menghadap ke depan, akhirnya gigi tersebut mendorong gigi yang ada didepannya tapi santai masih belum ada keluhan sakit berfikir nanti juga akan berubah
Tereng akhirnya saya wisuda, dan pulanglah ke kota Banyuwangi tercinta yang merupakan tanah kelahiran saya, saya sendiri adalah orang asli banyuwangi keturunan suku osing dan lincah bebahasa osing hehe sedikit perkenalan, Saya bekerja di salah satu Bank Swasta yang pemiliknya juga memiliki statsiun Televisi yang acaranya hitam putih, dan MTMA.
Kembali ke gigi lagi ya. Gigi geraham bungsu yang jarang saya perhatikan ternyata bolong, sedikit sih, karena waktu kerja yang sangat sibuk saya lupa merawat gigi untuk ditambal, kalau sikat gigi sudah sesuai anjuran Dokter ya kawan 2x dalam sehari yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur, yah akhirnya menyesal gigi terlanjur lebih besar dan mendorong gigi didepannya yang akhirnya menyebabkan saya sering pusing
Cek Gigi#1
Selang satu tahun saya pindah bekerja, dan kesempatan merawat gigi sangat leluasa karena jam kerjanya tidak terlalu panjang jadi saya bisa cek gigi kapanpun saya mau, so saya gunakan kesempatan ini untuk pergi ke dokter gigi untuk mengecek gigi geraham yang sudah terlanjur bolong. siang pulang kerja jam 14.00 saya mampir ke dokter gigi, karena saya berniat mencabut gigi rasa takutpun muncul keringat dingin keluar sebab gigi yang dicabut posisinya salah dan dengar - dengan jika posisi salah harus dilakukan operasi kecil, ya namanya operasi ya pasti serem.
Next saya cerita ke Dokter bahwa gigi saya sakit dan sudah bolong, tapi pada saat cek gigi ke dokter ini saya tidak sakit, lalu diukurlah tekanan darah dan duduk di kursi pencabutan gigi, Dokterpun menyuruh saya membuka mulut kemudian menyalakan lampu lalu di cek, semprot disemprot lalu dokter berhenti memeriksa dan mengatakan, "Dek gigimu gag bisa dicabut, posisinya salah jadi harus dibedah" alamak benar apa yang saya dengar sebelumnya, jadi saya urungkan niat saya karena saya memang tidak menyiapkan dana, dana operasi tersebut sampai dengan 1,5jt. ya saya pikir nanti sajalah nunggu dana kumpul
Singkat cerita saya kecewa karena tidak segera mencabutnya waktu itu, sejak cek ke dokter selang satu tahun saya baru mengecek ulang, ternyata gigi makin parah selain itu sering bau mulut yang menambah rasa percaya diri berkurang.
Cek Gigi Ke#2
Karena keluhan sudah banyak dan gigi sudah sering berdarah, bau mulut, dan susah mengunyah, saya berniat pergi ke puskesmas untuk mencabut gigi tersebut dan ternyata setelah dari puskesmas saya dibuatkan rujukan ke RSUD. Blambangan Banyuwangi, sebab diagnosa dokter gigi tidak bisa dicabut karena keterbatasan peralatan di Puskesmas,
Pada hari itu juga saya pergi ke RSUD. Blambangan Banyuwangi dan melakukan pendaftaran sesuai arahan dengan membawa, KTP, Kartu BPJS, dan surat rujukan dari puskesmas, di foto copy 2 kali, kemudian menunggu antrian yang sudah diambil sebelumnya.
Setelah registrasi berhasil saya pergi ke Poli Gigi RSUD. Blambangan, dari poli gigi saya di periksan dan ditanya - tanya seputar gigi saya, saya menceritakan histori gigi tersebut dengan singkat padat, ternyata dokter tidak mencabut langsung gigi saya saya diminta melakukan foto Rontgen dengan diberi rujukan dari RSUD. Blambangan, karena di RSUD. foto Rontgen tidak tersedia, Dokter mengatakan bahwa saya harus Rontgen ke Parahita Diagnostic Center Banyuwangi
Rontgen Gigi Panoramic di #Parahita Diagnostic Center
souce : https://www.instagram.com/labparahita/ |
Selang beberapa hari tepat hari Sabtu 15 Juli 2017 pukul 16.00 WIB saya pergi ke Parahita Diagnostic Center Banyuwangi di Parahita di Jl. Basuki Rahmat 154-156 Lateng, Banyuwangi. telp (0333) 410 099 untuk melakukan Rontgen, disambut oleh CS sebut saja Mbak Shinta saya mengatakan maksud dan tujuan saya ke Parahita Diagnostic Center dengan menyerahkan surat rujukan, kemudian dilakukan registrasi dengan menyerahkan KTP dan No. Hp lalu disebutkan Biaya Rontgen di Parahita sebesar Rp. 163.000 biaya tersebut adalah untuk Rontgen Panoramic
Setelah melakukan pembayaran saya menunggu giliran untuk di Rontgen kebetulan sekali pas sepi, saya masuk ke ruangan Rontgen dan diminta untuk berdiri pada sebuah alat dan menggigit plastik dengan dipandu petugas, saat dilakukan Rontgen tidak berasa apa -apa hanya alat yang dipakai tersebut berputar seperti scanner printer, dan selesai
Sementara petugas mencetak hasil saya menunggu, setelah hasil tercetak saya dipanggil lagi dan petugas menyerahkan hasil Rontgen, akhirnya Rontgen selesai. oh ia hasil Rontgen ini juga bisa di cek di www.labparahita.com
Saya melihat hasil Rontgen ternyata benar gigi saya salah menghadap, buka ke atas melainkan kedepan dan merusak gigi depan
Cek Gigi Ke#3
Dengan membawa Hasil Rontgen saya kembali ke RSUD. Blambangan tanggal 17 Juli 2017 untuk menyerahkan Hasil Rontgen dan membuat janji untuk dilakukan pencabutan gigi, Dokter mengatakan bahwa gigi harus dicabut dua - duanya karena sudah rusak parah, mau bagaimana lagi saya setuju untuk mecabutnya, pencabutan akan dilakukan tanggal 01 Agustus 2017 pada hari selasa.
Untuk menghindari ke jenuhan membaca saya membagi tulisan ini dalam dua bagian di Cabut Gigi Dua Sekaligus di RSUD. Blambangan
*Biaya Rontgen di parahita mungkin saja bisa berubah
Belum ada Komentar untuk "Rontgen Gigi Panoramic di Parahita Diagnostic Center Banyuwangi"
Posting Komentar
=> Komentar dengan link aktif/mati tidak akan kami publish